Lembata, CAKRAWALANTT.COM - PLT Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengatakan di hadapan para pengurus organisasi PGRI Lembata bahwa pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) memang harus mendapatkan vaksin. Menurutnya, guru harus cepat divaksin dan menjadi prioritas agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa segera dimulai.
“Jawaban pasti sudah ada koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata untuk secepatnya diprioritaskan vaksin kepada guru-guru terutama pada Kecamatan Nubatukan yang jumlah guru lebih banyak,” ungkapnya.
Di hadapan 10 Pengurus PGRI dengan Ketua PGRI Yoakim Nuba Baran S.Pd, dan Sekertaris PGRI Marselinus Lako Udak, S.Pd. serta pengurus inti PGRI di aula rujab PLT Bupati Lembata, Kelurahan Lamahora, Sabtu (21/08/2021), Thomas mengungkapkan harapannya. Thomas berharap agar para guru harus segera divaksin.
“Saat ini kita pasti rasakan keluhan orang tua tentang kemampuan belajar anak. Saat ini anak-anak keterbatasan HP dan pulsa. Saat ini Kabupaten Lembata sudah dinyatakan level 3 maka bisa mengadakan tatap muka terbatas,” ucapnya.
Thomas juga memberikan beberapa arahan untuk kemajuan PGRI Lembata. Thomas menjelaskan bahwa mulai saat ini agar para guru PNS yang merupakan pasangan suami istri akan diusahakan untuk memiliki tempat kerja yang sama atau berdekatan.
“Jangan sampai bapak mengajar kecamatan lain ibunya di kecamatan lain, hal ini berdampak pada karakter nilai keluarga,” kata Thomas.
Karena itu, saat ini dirinya sudah menyampaikan ke Sekda Kabupaten untuk secepatnya menyesuaikan tempat asal dan tempat kerja sehingga teratur.
Ia pun menjelaskan bahwa seorang guru PNS yang menjadi kepala sekolah hendaknya harus tersertifikasi dan betul-betul sanggup menjadi kepala sekolah. Menjadi kepala sekolah itu mudah dan harus memiliki keberanian dari diri sendiri bukan karena unsur keluarga.
“Harus berani dari diri sendiri sehingga menjadi kepala sekolah tidak karena bermain politik atau karena keluarga dekat. Yang seperti ini saatnya kita harus rubah,” tegasnya.
Thomas juga akan merubah tenaga-tenaga pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata. Menurutnya, dinas pendidikan itu harus diwarnai dengan kepala kantor dan kepala seksi yang berlatar belakang pendidikan guru. Sehingga, tegasnya, martabat dinas pendidikan menjadi contoh untuk para guru di lapangan.“Saat ini banyak guru PNS yang kenaikan pangkatnya juga terkatung-katung karena kurang nilai kekeluargaan. Kepala seksi harus memilki etika dan prihatin kepada guru-guru PNS untuk tetap laju dalam mengurus berkas kenaikan pangkat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga Thomas Ola juga menyampaikan bahwa pada tahun ini tenaga KSO pada kantor-kantor dinas struktural diistirahatkan dan diutamakan guru-guru KSO. Ia menilai bahwa saat ini banyak guru yang mengabdi tapi sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, ia akan mengambil keputusan bahwa guru-guru honor akan menjadi KSO.
“Saat ini juga ada rekrut tenaga PPPK dan CPNS, guru-guru honor tetap bisa ikut seleksi pada tahun ini secara terbuka,” ungkapnya.
Thomas mengucapkan terima kasih atas perjumpaan bersama PGRI Kabupaten Lembata. Ia berharap agar organisasi ini harus ada iuran bagi setiap guru dengan standar yang cukup agar lebih merata.
“Kita start dengan seribu juga banyak karena jumlah guru ada 3.175 orang maka dengan jumlah ini pasti sudah membantu dan tetap ada kebersamaan. PGRI juga harus memilki kantor Sekretariat. Pesan yang terakhir guru-guru harus vaksin dan tetap mendidikan anak untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan saat tatap muka terbatas,” tutup Thomas. (ROFINU R. Roning)
0 Comments