Lembata, CAKRAWALANTT.COM – Bencana meletusnya gunung Ile Ape hingga banjir bandang masih menyisakan dampak bagi masyarakat Lembata, tidak terkecuali warga SMAN 1 Ile Ape Timur. Sekolah yang terletak di kaki gunung Ile Ape ini kini memiliki ruang belajar yang sangat memprihatinkan yang turut berdampak pada pelayanan pendidikan.
Sekalipun
demikian Kepala SMAN 1 Ile Ape Timur, Patricia Menge, S.Pd., menegaskan, pihaknya tetap memberikan pelayanan
maksimal terutama bagi peserta didik, meski di tengah berbagai kekurangan. “Selaku
kepala sekolah dengan semangat,
kami tetap senyum.
Sebagai manusia tetap memiliki kekurangan namun dari kekurangan itu menjadi
motivasi untuk melakukan yang terbaik untuk generasi anak-anakku pada SMAN 1
Ile Ape Timur,”
tutur Patricia kepada
media ini,
Jumat (24/7/2021).
“Pasca-meletusnya gunung Ile Ape sampai banjir bandang lahar panas dari kawah gunung, hati saya selalu mengatakan, oh Tuhan tolong kami, tolong
guru-guru dan anak-anak,
apakah mereka hilang harapan atau apakah mereka tetap bersatu lagi pada almamater ini,” lanjutnya sambil berharap ada kebijakan pemerintah
untuk memindahkan
gedung sekolah ke lokasi yang lebih baik.
Selain
itu, ungkap Patricia, saat ini pihaknya juga membutuhkan perhatian pemerintah
untuk memberikan bantuan psikologi
kepada anak-anak dan orang tua, agar tetap memiliki optimisme di tengah situasi yang
ada. “Sebagai
orang tanah Ile
Ape dan juga sebagai wakil orang tua
siswa-siswi dari TK, SD, SMP dan SMA yang berdomisili pada
wilayah
Kecamatam
Ile Ape Timur, kami
memohon
perhatian sekali lagi perhatian untuk memindakan tempat belajar anak-anak ke lokasi yang baik,” harapnya.
Terkait
kegiatan belajar mengajar (KBM), Patricia Menge, mengungkapkan, selama pandemi,
pihaknya juga menerapkan belajar jarak jauh dengan
menggunakan berbagai
aplikasi yang ada. Selain
itu pada awal tahun pelajaran 2021/ 2022 ini,
kegiatan MPLS juga digelar secara virtual
melalui aplikasi zoom
meeting tanggal 19 –
22 Juli 2021.
“Mohon
dukungan pemerintah
untuk memperhatikan
masyarakat pengungsi di wilayah
Kota
Lewoleba.
Anak-anak butuh tempat tinggal dan gedung sekolah yang lebih baik lagi. Harapan dari
pihak sekolah,
kami tetap menjamin pembelajaran anak-anak SMA dengan sistem daring namun kami
sedikit mengalami kendala yaitu HP dan Pulsa,” pungkasnya.
Berita & Foto: Rofinus R. Roning
0 Comments