TTS, CAKRAWALANTT.COM – SMP Negeri Kobekaka yang terletak di Desa Eno Netten, Kec. Amanuban Selatan, Kab. TTS merupakan salah satu sekolah yang masih dibaluti dengan berbagai kekurangan di antaranya ruang kelas, jaringan listrik dan juga jaringan internet. Sekolah yang didirikan pada tahun 2007 itu bergerak dari kondisi serba kekurangan di masa-masa awal berdirinya. Tekad yang kuat, ketekunan, dan kerja sama yang solid menjadi modal yang tetap dipegang dalam membangun mutu pendidikan di lembaga tersebut.
Ditemui di
ruang kerjanya, Selasa (8/6/2021), Kepala SMP Negeri Kobekaka, Untun M. J.
Banamtuan, S.Pd., mengisahkan perkembangan sekolah yang dipimpinnya sejak tahun
2011 silam. Raut wajah dan sorot matanya berubah seiring kisah sekolah yang sempat
mengalami pasang surut tersebut.
"Saya
ditempatkan di SMP Negeri Kobekaka, pada tanggal 11 November 2011 lalu, saya
dipercayakan sebagai kepala sekolah. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
di lembaga ini saya membangun komunikasi dan juga memohon dukungan baik dari
pada teman-teman guru dan membangun relasi antar pihak komite guna meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah ini, karena awal saya datang sekolah ini masih
banyak kekurangan, gedung yang telah dibangun tanpa pintu dan jendela dengan
ruangan apa adanya," kisah Untun.
Walaupun
masih dibaluti dengn berbagai kekurangan pada waktu itu namun tak menjadi
penghalang untuk terus bergerak dalam membangun koordinasi dalam peningkatan
mutu.
"Langkah
yang kami lakukan di sekolah ini, kami selalu memacu bapak/ibu guru untuk terus
berinovasi, kami dari pihak sekolah juga selalu mengimbau para peserta didik
yang ada untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman untuk menimba ilmu,"
ungkapnya.
“Namun
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) kami selalu mengalami
berbagai macam kendala. Kendala yang kami hadapi ini juga kami dari pihak
sekolah tak mampu untuk menempuh, karena itu kami membutuhkan uluran tangan
dari pemerintah pusat, provinsi dan juga pemerintah kabupaten dalam hal ini
dinas pendidikan dan kebudayaan. Kendala yang dialami di antaranya kekurangan
terkait dengan ruang belajar, karena itu kami menggunakan asrama putra dan
putri, ruang perpustakaan untuk pelaksanaan KBM, namun kedua ruangan asrama
yang digunakan itu sangat kecil ukurannya karena itu kami dari pihak sekolah
berharap adanya perhatian pemerintah untuk bisa membantu dengan penambahan
ruang kelas baru,” tambahnya.
Ia juga
mengisahkan awal dirinya ditempatkan di SMP Negeri Kobekaka jumlah keseluruhan
peserta didik hanya 50 orang, namun atas kerja sama yang baik dengan para orang
tua dan juga sekolah pendukung yang ada di antaranya SD Negeri Kobekaka, SDI
Fatububun dan SDI Oe Ayo, maka jumlah peserta didik dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hingga di tahun 2021 ini jumlah peserta didik sebanyak 132 orang,
yang dibagi menjadi 6 rombongan belajar, sementara ruang kelas yang tersedia
hanya ada tiga ruangan. Tenaga Pendidik sebanyak 15 orang, yang berstatus ASN
sebanyak 8 orang sementara 7 lainnya merupakan tenaga honorer.
Pembelajaran
di Tengan Pandemi
Terkait
proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, ungkapnya, pihak sekolah selalu
mengikuti kebijakan dari pemerintah. Pihaknya berjalan sesuai dengan surat
edaran yang ada yaitu proses pembelajaran dilakukan dari rumah atau BDR.
Ia juga
mengapresiasi pemerintah Kabupaten TTS yang telah melakukan vaksinasi terhadap
para tenaga pendidik yang ada. Ia berharap dengan adanya vaksinasi terhadap
para tenaga pendidik proses KBM bisa kembali dilakukan secara tatap muka.
Sementara
Wakil Kepala Sekolah, Jan Tamelab, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa
walaupun proses pembelajaran masih berlangsung dari rumah atau BDR akibat
pandemi Covid-19, tetapi para peserta didik harus dilayani. Pihak sekolah,
lanjutnya, telah berupaya mengantar dan menjemput tugas yang diberikan kepada
peserta didik yang belajar dari rumah.
Ia
berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga proses pembelajaran bisa
kembali terlaksana dengan baik, karena menurutnya pembelajaran dari rumah tidak
seefektif jika belajar secara tatap muka.
Berita &
Foto: Lenzho Asbanu
0 Comments