Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Menindaklanjuti arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), SMK Uyelindo Kupang mulai menerapkan proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Hal
tersebut diutarakan oleh Kepala SMK Uyelindo Kupang, Dra. Maria M. T.
Ratnasari, M.Pd.,
ketika diwawancarai media ini di ruang kerjanya, Senin (25/05/2021). KBM tatap
muka tersebut, ungkapnya, telah dilakukan selama dua minggu setelah memperoleh
izin dan kepercayaan dari pihak terkait dengan menimbang kesiapan sekolah.
Ia
menjelaskan bahwa sebelum menjalani proses KBM tatap muka, pihaknya melakukan
proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi Google Class Room. Selain itu, paparnya,
pihak sekolah juga menggunakan sistem semi
daring bagi pelaksanaan ujian, dimana para peserta didik akan mengambil soal di
sekolah, mengerjakannya di rumah, dan kemudian mengumpulkannya kembali di
sekolah keesokan harinya secara teratur dengan tetap memperhatikan prokes.
Dengan
dianjurkannya proses KBM tatap muka, terangnya, pihak sekolah telah berupaya
maksimal untuk meningkatkan kesiapan fasilitas penunjang kebersihan, seperti;
alat pengecek suhu, tempat cuci tangan, dan pengadaan hand sanitizer hingga mewajibkan penggunaan masker bagi peserta
didik, guru, dan pegawai saat berada di lingkungan sekolah. Selain itu, sambungnya,
pihaknya juga mengatur proses KBM dengan sistem shift dimana jadwal pembelajaran dimulai pukul 07.15 hingga pukul
12.15 Wita agar meminimalisir penumpukan massa, sehingga penerapan social distancing di dalam kelas pun
bisa dipantau secara baik. Demi mendukung proses KBM tersebut, tambahnya, pihak
sekolah juga menyertakan surat pernyataan orang tua atau wali peserta didik
dengan materai 10.000 yang mengizinkan anaknya mengikuti proses pembelajaran
tatap muka.
“Sesuai
dengan arahan dinas untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka, kami telah
berupaya meningkatkan kesiapan sekolah secara maksimal untuk bisa memperoleh
izin dan lisensi dari pihak terkait. Kami meningkatkan ketersediaan fasilitas
penunjang seperti tempat cuci tangan, alat pengecek suhu, dan menyediakan hand sanitizer. Selain itu kami juga
mengatur ulang jadwal pembelajaran dari pukul 07.15 hingga pukul 12.15 Wita
agar meminimalisir penumpukan massa, sehingga penerapan social distancing di
dalam kelas pun bisa dipantau secara baik. Semua peserta didik, guru, dan
pegawai pun diwajibkan untuk menggunakan masker selama berada di lingkungan
sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga menyertakan surat pernyataan orang tua
atau wali peserta didik dengan materai 10.000 yang mengizinkan anaknya
mengikuti proses pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Persiapan Magang bagi Kelas XI
Di lain
pihak, Maria juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan para
peserta didik kelas XI untuk mengikuti proses magang. Hal tersebut, ujarnya,
merupakan sebuah kewajiban bagi sekolah kejuruan (vokasi) yang memadukan proses
pembelajaran secara teoritis dan praktik. Demi mendukung proses magang
tersebut, lanjutnya, pihak sekolah telah melakukan komunikasi ke dunia
usaha/dunia industri (DUDI) melalui surat pengantar dan kerja sama. Ia juga
menambahkan bahwa sejauh perkembangannya, proses magang para peserta didik
selalu berjalan lancar dana disesuaikan dengan rencana kepentingan dari
DUDI.
“Kita juga
tengah mempersiapkan para peserta didik kelas XI untuk mengikuti proses magang.
Itu merupakan kewajiban bagi sekolah kejuruan yang memadukan proses
pembelajaran secara teoritis dan praktik. Maka dari itu kami sudah mengirimkan
surat pengantar kepada DUDI sambil membangun kerja sama seperti yang sudah kami
lakukan sebelumnya. Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, semua kegiatan
magang tetap berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Lebih
lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah fokus dalam proses
penerimaan peserta didik baru (PPDB). PPDB tersebut, tambahnya, akan dilakukan
secara offline dengan tetap merujuk pada petunjuk teknis dinas terkait. Dalam
proses promosinya, jelasnya, pihak sekolah juga melakukan kerja sama dengan
media massa serta membagikan brosur secara offline maupun online
lewat media sosial. SMK Uyelindo, sambungnya, memiliki tiga jurusan, yakni;
Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan jurusan
Akuntansi.
Berita: Mario Djegho
Foto: dok. SMK Uyelindo
0 Comments