Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Dalam upaya meningkatkan dan menguatkan budaya litersi, SMAK Giovanni Kupang terus memperkuat eksistensi Buletin Mediator Givans sebagai media publikasi sekolah. Hal tersebut diutarakan oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Buletin Mediator Givans, Maria Hebi, ketika diwawancarai media ini, Selasa (18/05/2021). Menurutnya, kehadiran Buletin Mediator Givans yang sempat vakum ini menjadi simbol pengembangan budaya literasi bagi para peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
“Kehadiran
Buletin Mediator Givans yang sempat vakum ini sebenarnya adalah upaya bersama
semua pihak dalam meningkatkan dan menguatkan budaya literasi di SMAK Giovanni
Kupang. Buletin ini menjadi media
publikasi sekolah yang harus terus diperkuat eksistensinya. Ini menjadi simbol
pengembangan budaya literasi bagi para peserta didik, guru, dan tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah,”
jelasnya.
Wadah Pengembangan Bakat Menulis
Maria menjelaskan
bahwa sasaran utama penguatan Buletin Mediator Givans sebagai media publikasi
sekolah adalah untuk membantu para peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan
dalam mengembangkan bakat dan potensi di bidang menulis. Hal tersebut,
ungkapnya, sesuai dengan visi awal terbentuknya media publikasi sekolah
tersebut. Setelah menjalani berbagai proses refleksi dan evaluasi, lanjutnya,
media tersebut bertransformasi menjadi wadah kolektif dalam proses pengembangan
dan peningkatan literasi sekolah.
Ia juga
mengungkapkan bahwa dengan adanya wadah pengembangan potensi dan bakat menulis
di lingkungan sekolah tersebut, terdapat suatu peningkatan kreativitas dan
inovasi dari para peserta didik maupun guru. Di lain pihak, tuturnya, Buletin
Mediator Givans ini juga berperan sebagai media informasi internal maupun
eksternal, sehingga media tersebut mampu menjadi media pembelajaran bagi para
peserta didik dalam menemukan dan mengemukakan gagasan atau ide.
“Buletin
Mediator Givans ini sebenarnya didorong untuk menjadi wadah pengembangan bakat
dan potensi para peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan di bidang
menulis. Hal tersebut sesuai dengan visi awal terbentuknya media publikasi ini.
Dengan kehadirannya, bisa dilihat seiring berjalannya waktu bahwa terdapat
peningkatan kreativitas dan inovasi dari para peserta didik dan guru dalam
menulis. Tentunya ini menjadi wadah bersama untuk meningkatkan budaya literasi
di lingkungan sekolah, sehingga media ini bukan hanya sebagai wadah publikasi,
tetapi juga menjadi media pembelajaran dimana peserta didik bisa mengemukakan
ide dan gagasannya,”
paparnya.
Dalam
perkembangannya, jelas Maria,
Buletin Mediator Givans mengalami perubahan bentuk dari versi media cetak
menjadi media daring (online). Hal tersebut, ungkapnya, seirama dengan
perkembangan era digital yang lebih mempermudah aksesibilitas pembaca di ranah
daring ketimbang media cetak. Selain itu, bentuk daring dari Buletin Mediator
Givans ini, terangnya, menjadi solusi praktis bagi para peserta didik, guru,
dan tenaga kependidikan lainnya dalam memperoleh infomasi seputar pendidikan
dan pengetahuan umum di masa pandemi Covid-19.
Tingginya Antusiasme untuk Menulis
Lebih
lanjut, terang Maria, antusiasme para peserta didik dan guru untuk menulis
cukup tinggi. Hal tersebut, ungkapnya, terlihat dari banyaknya kiriman tulisan
yang masuk ke meja redaksi untuk diseleksi dan diedit sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar. Ia menjelaskan bahwa Buletin Mediator Givans
memiliki beberapa rubrik penulisan, seperti; opini atau artikel, spiritualitas,
sastra dan tip-tips untuk gaya hidup yang positif.
Sedangkan
secara internal, sambungnya, jajaran redaksi lebih berfokus pada proses
pemberitaan terkait perkembangan pendidikan dan lingkungan sekolah. Hal tersebut,
ungkapnya, menjadi bagian dari proses belajar dan pendampingan terhadap peserta
didik maupun guru dalam bidang jurnalistik.
“Antusiasme
untuk menulis yang diperlihatkan oleh para peserta didik dan guru terbilang
cukup tinggi. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya tulisan yang masuk di
meja redaksi, baik tulisan untuk rubrik opini atau artikel, sastra,
spiritualitas, maupun tips-tips gaya hidup yang positif. Kalau secara internal,
kami jajaran redaksi lebih berfokus pada proses pemberitaan seputar pendidikan
dan perkembangan lingkungan sekolah. Tentunya hal ini menjadi bagian dari
proses belajar dan pendampingan terhadap peserta didik maupun guru dalam bidang
jurnalistik,”
terangnya.
Maria berharap kelak
Buletin Mediator Givans tidak hanya sebatas media informasi dan publikasi,
tetapi bisa menjadi sarana belajar bagi peserta didik maupun guru. Selain itu,
lanjutnya, demi menunjang mutu dari konten dan substansi publikasi yang baik,
jajaran redaksi selalu mengedepankan evaluasi dan penguatan junalisme demi
menyajikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara kualifikasi maupun
kualitas. Hal tersebut, tambahnya, bisa menjadi sumber dan referensi belajar
bagi peserta didik, guru, maupun masyarakat luas yang mengaksesnya.
Berita & Foto: Mario Djegho
0 Comments