TTS, CAKRAWALANTT.COM – Menjelang Asesmen Nasional September 2021, sebanyak tiga sekolah di wilayah Kecamatan Amanatun Selatan dan Nunkolo, Kab. TTS mengikuti kegiatan bimtek yang digelar di Kota Soe, Kamis – Jum'at, 27 – 28 Mei 2021. Tiga sekolah tersebut yakni, SMP Negeri Nunuh Posmanu (Kec. Amanatun Selatan), SMP Negeri Sahan & SMP Negeri Haumeni (Kec. Nunkolo).
Pengawas
Binaan Sekolah, Drs. Yosafat Saekoko, M.Pd., yang ditemui di sela-sela
pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini digelar guna
mempersiapkan para tenaga pendidik yang ada dalam mengahadapi Asesmen Nasional dan
juga mempersiapkan sekolah dalam rangka menghadapi akreditasi tahun 2020 yang
dilaksanakan tahun ini.
“Ketiga
sekolah yang bergabung ini merupakan sekolah baru semua, karena itu melalui
kegiatan ini telah dibekali dengan berbagai
kesiapan baik dalam menghadapi Asesmen Nasional maupun akreditasi
sekolah. Sekalipun para kepala sekolah yang ada baru menjabat 1 tahun 6 bulan
tetapi mereka memiliki spirit yang lebih untuk memajukan sekolah yang ada
menjadi sekolah yang baik ke depan,” ungkapnya.
Untuk
meningkatkan mutu sekolah, lanjut Yosafat, ketiga sekolah ini telah bersepakat
untuk mengadakan In House Training (IHT) terkait penilaian berbasis TIK
dengan menggunakan berbagai aplikasi di antaranya google suite. Karena proses
pembelajaran di masa sekarang hampir semuanya berbasis teknologi, melalui kegiatan
ini para tenaga pendidik dibekali untuk menguasai IT.
“Dalam
kegiatan ini juga kami membekali ketiga sekolah ini untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan akreditasi sekolah terutama mengirim dokumen
sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Karena itu saya mengingatkan agar harus
mengisi atau melaporkan apa adanya sesuai dengan keadaan sekolah yang ada,
jangan memberikan laporan fiktif,” tegasnya.
Kepala
SMP Negeri Sahan, Norce Y. Kobi, S.Pd., Gr., menyampaikan terima kasih kepada
pengawas binaan yang telah memberikan materi terkait persiapan akreditasi
sekolah dan juga membimbing para guru dalam penilaian berbasis TIK.
Norce juga
menyampaikan bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki 13 tenaga pendidik dengan
hanya dua orang yang berstatus ASN, sementara tenaga pendidik lainnya merupakan
guru honorer. Karena itu ia berharap dengan adanya perekrutan P3K, sekolahnya
juga bisa mendapatkan formasi.
Sementara
Kepala SMP Negeri Haumeni, Daniel Atty, S.Pd., mengaku bersyukur karena
sekolahnya juga memperoleh kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya,
kegiatan ini sangat positif bagi tenaga pendidik dalam menghadapi perkembangan
teknologi yang semakin pesat.
“Tetapi
kendala yang dialami yaitu terkait dengan jaringan internet, karena itu saya berharap
agar ada perhatian serius dari pemerintah agar bisa memasang tower untuk
jaringan internet sehingga proses pembelajaran tidak lagi terkendala dengan
jaringan internet,” tuturnya.
Ia juga
meminta agar pemerintah bisa membantu sarana IT guna menunjang proses
pembelajaran di sekolahnya. Selama ini, tuturnya, pihaknya belum pernah
mendapat bantuan berupa barang IT.
Berita &
Foto: Lenzho Asbanu
0 Comments