Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 1 Bajawa
Oleh
Siti Zaitun N. D. Soy, S.Pd
Guru Bahasa Jerman di SMA
Negeri 1 Bajawa
Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada awal
tahun 2020, Virus Corona belum juga hilang sampai saat ini. Penyebarannya
bahkan terus meningkat hingga pemerintah menetapkannya sebagai pandemi. Berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebarannya.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam bidang pendidikan adalah adanya penerapan
sistem belajar dari rumah. Sistem ini dilakukan secara online atau dikenal
dengan istilah daring, dengan menggunakan berbagai akun pembelajaran seperti: Google Clasroom dan media lain seperti Whatsapp Group.
Selama belajar secara daring, praktis tidak ada kegiatan
tatap muka langsung antara guru dan siswa. Materi pembelajaran yang dipelajari
siswa hanya ada di modul, layar hp atau komputer. Hal ini membuat siswa merasa
kesulitan untuk memahami beberapa materi yang membutuhkan penjelasan secara
langsung dari guru. Kendala ini juga dijumpai dalam mata pelajaran bahasa Jerman,
terutama pada siswa Kelas X.
Pada umumnya siswa baru pertama kalinya mempelajari bahasa Jerman di SMA. Sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Jerman. Hal ini terbukti dari minimnya pengerjaan tugas yang berkaitan dengan keterampilan berbicara. Beberapa tugas yang diberikan juga mendapat umpan balik yang tidak terlalu bagus. Padahal keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting selain tiga keterampilan lainnya seperti, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan produktif dalam keterampilan berbahasa. Nunan (1991: 39) berpendapat bahwa “Speaking is the single important aspect of learning as a second of foreign language,” yang berarti bahwa keterampilan berbicara merupakan aspek yang penting dalam pembahasan bahasa asing sebagai bahasa kedua.
Guru sebagai pendidik dituntut kreatif dan
inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa
terutama dalam pembelajaran daring seperti sekarang ini. Apalagi di era pandemi
ini, guru harus menyampaikan materi ajar walaupun tanpa bertatap muka. Seiring
dengan perkembangan teknologi saat ini, guru dapat memanfaatkan berbagai media
online untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa. Namun pemilihan media
pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan keefektifannya dalam menyampaikan
tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu media sosial yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini adalah
Youtube. Youtube adalah
aplikasi media paling populer di Indonesia. Sebab, lebih dari sepertiga
pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan Youtube. Ini terbukti dari
data Google yang menyebut bahwa terdapat 50 juta pengguna aktif YouTube per
bulannya dari total 146 juta pengakses internet di Indonesia. Menurut
Agazio & Bucklev (2008), YouTube merupakan layanan file sharing berbasis
web yang memungkinkan individu untuk membangun profil publik, menentukan daftar
pengguna lain untuk berbagi video serta untuk melihat daftar koneksi/konten
yang dibuat oleh orang lain.
Kelebihan YouTube sebagai media pembelajaran adalah
sebagai berikut: (1) Informatif karena YouTube dapat memberikan informasi
termasuk perkembangan ilmu dan
tekhnologi, (2) Cost effective karena
YouTube dapat diakses secara gratis, (3) Potensial karena situs ini sangat
populer dan mampu memberikan edit value terhadap pendidikan, (3) Praktis dan
lengkap. YouTube dapat digunakan dengan mudah oleh semua kalangan, selain itu
juga terdapat fasilitas editing video, (4) Shareable
karena link YouTube dapat dibagi di berbagai situs lainnya, (5) Interaktif.
YouTube dapat memfasilitasi untuk diskusi dan tanya jawab.
Salah satu kanal Youtube yang digunakan penulis adalah:
Hallo Deutschschule. Kanal Youtube
ini merupakan kanal pembelajaran bahasa Jerman mulai dari level A1-B2. Video
pembelajaran yang digunakan penulis dalam kanal ini disesuaikan dengan materi
ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Misalnya salah satu materi di Kelas X
adalah tentang perkenalan diri (Sich
Vorstellen). Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu
memperkenalkan dirinya dalam bahasa Jerman dengan menggunakan ungkapan
sederhana.
Sebelum siswa mengakses video pembelajaran bahasa
Jerman terkait materi perkenalan diri (Sich
Vorstellen) di kanal Youtube Hallo Deutschschule, siswa sebelumnya
telah mempelajari materi yang telah dikirim guru di akun Google Classroom dan mengerjakan tugas-tugasnya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
Youtube yaitu: (1) Guru mengirmkan siswa URL Video di kanal Youtube Hallo Deutschschule terkait materi
Perkenalan Diri (Sich Vorstellen)
pada akun Google Clasroom, (2) Siswa menonton video youtube di link yang telah
dibagikan guru dan menirukan pengucapannya, (3) Siswa mencatat
ungkapan-ungkapan terkait materi Perkenalan Diri (Sich Vorstellen) yang ada di dalam Video, (4) Siswa mencari arti
dari ungkapan-ungkapan yang ditemukan dalam video, (5) Siswa mengerjakan lembar
tugas yang diberikan guru. Pertanyaan di dalam lembar tugas tersebut adalah
tentang nama tokoh, tempat dan bahasa-bahasa serta informasi lainnya yang
disebutkan dalam video, (6) Siswa membuat teks tentang perkenalan dirinya
sendiri dengan menggunakan ungkapan-ungkapan sederhana yang telah dipelajari
dari guru maupun melalui video pembelajaran. Apabila siswa menemui kesulitan,
siswa dapat bertanya kepada guru melalui forum di Google Classroom atau melalui Whatsapp
Group, (7) siswa membuat video perkenalan dirinya yang direkam menggunakan HP
kemudian mengirimkannya di Google
Classroom.
Setelah menggunakan media Youtube dalam proses
pembelajaran bahasa Jerman secara daring, tampak adanya peningkatan dalam
pengerjaan tugas yang menuntut siswa untuk berbicara dalam bahasa Jerman.
Walaupun masih terdapat beberapa kesalahan dalam pelafalan kosakata, tetapi hal
itu dimaklumi karena siswa Kelas X masih perlu waktu untuk menyesuaikan cara
membacanya. Hal terpenting adalah siswa memiliki rasa percaya diri dan aktif
berbicara dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, guru di era milenial sekarang
ini diharapkan lebih kreatif. Guru dapat memanfaatkan media-media pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai.
0 Comments