Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan, SMKN 4 Kota Kupang menggelar Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran bagi Guru dan Training Computer for Office bagi Tenaga Kependidikan. Kegiatan berlangsung selama tiga hari (26—28/01/2021) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kondisi
pandemi ini justru kita jadikan sebagai kesempatan. Kita mendorong para guru
untuk menyusun modul pembelajaran sebagai bagian dari sumbangsih guru di masa pandemi
Covid-19,” ujar Kepala SMKN 4 Kota Kupang, Semi Ndolu, S.Pd., saat ditemui
media ini di sela-sela kegiatan.
Menurutnya,
pembelajaran daring tanpa modul itu impossible
karena tidak semua siswa memiliki koneksi internet yang stabil dan memadai. Oleh
karena itu, dirinya mendorong para guru untuk menyusun modul pembelajaran yang nantinya
akan dibagikan kepada para siswa. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk
menolong siswa belajar mandiri di rumah.
Hadir
sebagai narasumber dalam Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran bagi Guru yakni,
Turujin GradDip, AIS., MBus., PhD (Konsultan Pengembang COE-Direktorat SMK
Kemdikbud RI), Dra. Irene M. M. Ermaya, M.Pd (Pengawas pada Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi NTT), Gusti Rikarno, S.Fil dan Robert Fahik, M.Si (Media
Pendidikan Cakrawala NTT). Sementara untuk Training
Computer for Office bagi Tenaga Kependidikan dimentori Langsung oleh Tim
LP3i.
Gerakan Literasi
Sekolah
Semi
Ndolu, mengungkapkan, dalam upaya membudayakan gerakan literasi, SMKN 4 Kota
Kupang telah melakukan beberapa gebrakan. Tanggal 20 September 2018, SMKN 4
Kota Kupang meluncurkan Lopo Literasi. Dalam acara ini, Bunda Baca NTT, Ibu
Julie Laiskodat menyumbangkan 1.000 buku sebagai bagian dari upaya memajukan
literasi di sekolah ini.
Dalam
program kemitraan bersama SEAMEO QiL, SMKN 4 Kota Kupang juga dilibatkan
sebagai salah satu dari 10 sekolah di NTT untuk membentuk Klub Literasi
Sekolah. Sejauh ini pihak sekolah telah membentuk Tim Literasi Sekolah yang
nantinya akan bermitra dengan SEAQiL dan Media Pendidikan Cakrawala NTT.
Menurut
Semi Ndolu, melalui Tim Literasi Sekolah ini, kebijakan pemerintah sebagaimana
tertuang dalam Permendikbud No. 23/2015 dan Pengembangan Literasi yang
digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan diwujudkan. Dengannya
beliau ingin menjadikan guru sebagai penggerak literasi, teladan membaca,
teladan menulis dan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
“Jadi,
prinsipnya untuk melahirkan siswa yang literat harus diawali dulu dari guru
yang literat. Tentunya hal ini butuh proses pembiasaan dan kemauan bersama,”
pungkasnya.
Berita
dan Foto: Baldus Sae/red
0 Comments