Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Peserta didik di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten, Kota Kupang tetap menunjukkan semangat belajarnya meskipun selama pandemi pihak sekolah menerapkan belajar dari rumah (BDR). Ditemui di sekolah setempat, Senin (25/1/2021), Floriana Heiman, guru Matematika SMPK St. Yoseph Naikoten mengakui, BDR adalah suatu hal yang baru bagi dirinya bersama teman-teman guru dan juga peserta didik sehingga pada awalnya ada berbagai kesulitan yang dihadapi.
“Karena pandemi ini, kita sebagai guru
juga sulit untuk menilai mana anak yang benar-benar bisa dan mana yang
sebenarnya tidak bisa. Karena kalau kita kasih tugas juga mereka soal atau apa,
mereka kerjanya tetap benar semua, apalagi untuk mata pelajaran seperti IPS
atau semacamnya, nilai yang mereka peroleh bagus-bagus semua,” ungkapnya.
Sementara itu kendala yang dialami oleh
peserta didik, lanjut Floriana ialah minimnya jaringan internet dan juga pulsa
data. Kadang-kadang kalau dipakai WhatsApp
banyak yang mengikutinya namun ketika diminta masuk ke aplikasi Google Meet, mereka mengalami kendala dengan
jaringan dan tidak memiliki pulsa internet.
Ia menambahkan, selain menerapkan KBM
daring, SMPK St. Yoseph juga pernah melakukan KBM secara offline untuk beberapa pertemuan.
Dari kegiatan ini, guru-guru dapat melihat dan membedakan kemampuan peserta
didik.
“Kami sempat melakukan tatap muka untuk
beberapa pertemuan. Itu ada perbedaan sedikit antara kelas online dengan yang tatap muka. Dari situ, kami para guru bisa tahu
mana anak yang benar-benar bisa dan mana anak yang belum bisa. Oleh karena itu,
setelah mengetahuinya, pembelajaran secara daring kami tekankan lagi sekarang,”
jelasnya.
Skill Tetap
Diasah
Pada kesempatan yang sama, Kung Opa, guru
Kesenian SMPK St. Yoseph Naikoten, mengutarakan tentang pentingnya skill bagi peserta didik. Dikutip dari imbauan
kepala sekolah, Romo Amanche Frank Ninu, Pr., Kung Opa mengungkapkan bahwa pada masa kini belajar teori saja tidak cukup.
“Untungnya Romo kepala sekolah selalu memberikan
imbauan kepada setiap guru mata pelajaran bahwa selain ilmu, skill-nya juga pasti harus diasah. Karena
untuk sekarang, unutk pembelajaran secara teori juga saja tidak cukup. Hal ini dapat
dilihat dari penerapan pentas seni virtual yang secara regular dilakukan oleh pihak
sekolah,” tuturnya.
Berita dan Foto: Ira Luik & Kiki
Amin
0 Comments