Karya: Cika Juliani
SMAN 1 Borong, Manggarai Timur
Seperti
angin dengan siut lirih menggemuruh
Mengirim
pesan singkat bertajuk kasih
Mendobrak
habis pertahanan di ambang
runtuh
Luluh,
mungkin itu sebab mudah terbukanya hati
Semenjak
itu, apapun tentangmu mendominasi
Tanpamu,
duniaku seakan berubah sunyi di tengah milyaran kaki menapaki
Hadirmu,
seakan aku adalah angin
Tujuku
hanya satu, kamu
Pada
akhirnya, semua yang tampak abstrak menuju berupa
Kuas
melukis senang dan rumpang sebaliknya
Namun
ricik air seakan menyadarkan lamunan
Benar
saja, merelakan haru bertaut bahagia memang sulit
Di balik itu, lebih sulit lagi
menahan diri akan sebuah rasa yang semu
Karena,
Mengingatmu
membunuh waktuku
Menunggumu
memalingkan tujuku
Entah
karena hujan tak henti menghampiri
Seakan
menyempurnakan bagian yang
harus aku lepas hari ini
Bukan
menunggu, namun percaya, takdir-Nya tak pernah mengecewakan
Menenangkan
bahagia yang semakin tumpah akan harap
Mintalah
yang terbaik, tanpa harus menyebut nama, itu akan lebih baik, dibandingkan
meraung di akhir
jikalau sebab tidak ditakdirkan bersama
Borong,
2020
0 Comments