Kota
Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Usai mengikuti Ujian Nasional 2020 yang
telah digelar Senin (16/3) hingga Kamis (19/3/2020) lalu, siswa SMK akan
menjalani Ujian Kompetensi sesuai bidang keahlian masing-masing. Hal ini
diungkapkan Kepala SMKN 7 Kota Kupang, Dra. Yeftasina M. A. Nitti, S.Pd.,
ketika ditemui media ini pada hari terakhir pelaksanaan UN SMK 2020, Kamis
(19/3/2020).
Dikatakannya, Ujian Komptensi merupakan
tahap lanjutan setelah UN untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan
bidang keahlian yang ditekuninya. Pelaksanaan Ujian Kompetensi sendiri,
lanjutnya, masih menunggu arahan dari kementerian dan dinas terkait dengan
mempertimbangkan perkembangan virus corona yang sedang melanda dunia dan
Indonesia.
“Setelah UNBK masih ada satu
lagi nanti, ada ujian kompetensi lagi. Ujian kompetensi ini berupa ujian
praktik untuk menilai keahlian anak-anak kita. Ujian ini mempengaruhi kelulusan
peserta didik, ujian ini bagian dari ujian UNBK,” ungkapnya.
Terkait pelaksanaan UNBK di
sekolahnya, Yeftasina Nitti, menuturkan bahwa ujian selama empat hari berjalan
lancar. Pada hari kedua sempat ada gangguan listrik, namun tidak terlalu lama. Anak-anak,
lanjutnya, terpantau mengikuti ujian dengan baik sesuai arahan dari pengawas
dan terlihat tekun mengerjakan mengerjakan soal-soal yang ada.
Tahun ini SMKN 7 Kota Kupang menyertakan
48 peserta didik Kelas XII dalam mengikuti UNBK. Peserta didik tersebut berasal
dari tiga jurusan yakni, Jurusan Nautika Kapal Niaga, Jurusan Teknika Kapal
Niaga, dan Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
UNBK
SMKN 1 Lembor Selatan
UNBK 2020 juga sukses dijalankan
di SMKN 1 Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat. Sebanyak 69 peserta didik
dari dua jurusan yakni, Jurusan Akuntansi Perhotelan (31 orang) dan Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata (38 orang) mengikuti UNBK yang berlangsung selama empat
hari tersebut.
Kepala SMKN 1 Lembor Selatan,
Hortensia Herima, S.Pd., mengungkapkan, dalam pelaksanannya, ujian dibagi dalam
tiga sesi per hari, dengan jumlah peserta 23 orang per sesi. Sementara itu
server yang digunakan sekolah saat ujian berlangsung sebanyak satu buah sebagai
server utama dan satu server lainnya sebagai server cadangan. Jarinngan yang digunakan
dalam pelaksanaan UNBK adalah 4G.
“Ujian ini melibatkan banyak
pihak yakni, perwakilan Polsek Lembor, satu orang Pengawas dari SMKS Sta.
Theresa Nangalili, Pengawas Binaan SMKN 1 Lembor Selatan, Tim Monitoring dari LPMP
NTT dan Kasubag PDE Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT,” tuturnya.
Terkait persiapan menjelang UNBK,
lanjutnya, pihak sekolah telah melakukan rangkaian kegiatan di antaranya, les
tambahan, mengerjakan soal-soal HOTS, latihan menggunakan komputer dan laptop,
menyiapkan administrasi terkait UNBK, dan sosialisasi UNBK kepada orang tua/wali
peserta didik.
“Kami berharap adanya dukungan
pemerintah untuk sekolah kami yang masih mempunyai kendala terkait kurangnya
peralatan teknis di sekolah. Harapannya ke depan kami tidak lagi menggunakan
genset, tetapi PLN. Kami juga berharap semoga ada bantuan dari pemerintah untuk
tambahan laptop dan komputer di sekolah,” harapnya. (Alex/Rezo/rf/red)
0 Comments