Kota
Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Komposer kenamaan dan kebanggaan NTT, Apoly
Bala meninggal dunia, Jumat (24/1//2020), di RS Siloam Kupang. Komposer besar,
sang maestro jenius yang fasih merangkai akord nada menjadi karya musik liturgi
nan agung, melambung naik memuliakan Tuhan telah pergi meninggalkan kita.
Selama hidupnya Almarhum
melalui Kor Sekarsari dan lagu-lagunya telah membantu kita bernyanyi dengan
baik dalam setiap perayaan misa. Ia telah memanjakan jiwa kita dengan keindahan
dan keagungan lagu-lagu ciptaannya. Karena dialah banyak dari kita yang jatuh
cinta pada musik liturgi.
Di tangannya nada-nada Sopran
mengalun bergelombang mengungkapkan keagungan Tuhan beriringan dengan Alto yang
memberi sentuhan keindahan yang sempurna pada lagunya. Akord Bas ia gubah bagai
kijang yang berpacu lincah, melompat naik dan menukik turun, meliuk-liuk menjadi latar
belakang yang harmonis bagi Tenor yang melambung tinggi menggapai cakrawala
nada setiap lagu gubahannya. Mendengarkan karyanya adalah mendengarkan
keindahan suara ciptaan yang memuliakan Penciptanya.
Terkadang komposisi musiknya
terdengar agung, membenamkan umat kedalam keheningan puji, puja dan sembah; Ada
kalanya juga terdengar seolah menari lincah dan menggelora dipenuhi nada dan
kata yang memuliakan cinta sang
Pencipta. Namun yang jelas dan pasti, setiap komposisi karyanya selalu
ekspresif. Tekanan-tekanan nada yg kuat ia tancapkan pada puncak-puncak
keindahan lagunya, sebagai penegasan pada pesan yang ingin ia wartakan.
Pribadi ini sungguh luar biasa.
Ia sangat rendah hati, low profile dan
pendiam. Beliau adalah orang yang super disiplin dan keras dalam latihan.
Sering ia marah, karena ia tidak pernah dapat mengerti bahwa partitur lagu yg
merupakan mainan kegemarannya merupakan hal tersulit dalam hidup untuk dikuasai
oleh mereka yang tidak cukup berbakat.
Baginya sebuah lagu liturgi
bukan sekadar tentang keindahan lagu dan syair tetapi tentang Doa yang
sungguh-sungguh kepada Tuhan; Dan sebuah doa bukanlah untuk dipuja-puji.
Sebagai doa, lagu harus dibawakan dengan sempurna, dengan seluruh jiwa dan
raga. Kesempurnaanlah yang melahirkan keindahan. Kesempurnaan dapat diperoleh
hanya dari keseriusan latihan bersama yang disiplin.
Pak Apoly Bala adalah seorang
Maestro musik liturgi. Pribadinya adalah gabungan dari kejeniusan dan
kedisiplinan dalam balutan kerendahan hati. Sejak awal karyanya di bidang musik
liturgi Paroki St. Yoseph Naikoten tahun 1970, sampai hari ini, lagu-lagu
ciptaannya sudah tersebar keberbagai wilayah negara ini, bahkan sudah sampai ke
luar negeri dinyanyikan oleh kelompok-kelompok WNI Katolik diaspora.
Di Paroki St Yoseph Naikoten
Kupang sang pencipta himne Paroki St. Yoseph Naikoten ini berkali-kali selama
puluhan tahun sejak tahun 70-an, menjadi anggota DPP dan berbagai tugas
lainnya, khususnya yang bersangkut paut dengan musik liturgi. Beliau telah
berkarya sejak tahun-tahun pertama berdirinya Paroki St.Yoseph Naikoten Kupang.
Mantan Kepala SMPK St. Yoseph
Naikoten ini adalah organis dan dirigen Paduan Suara Sekarsari selama 40 tahun lebih sekaligus sebagai komposer
musik liturgi yang handal. Ia hadir dan
memimpin paduan suara hampir pada semua perayaan penting dan bersejarah Paroki
ini sepanjang 50 tahun terakhir, terakhir pada misa puncak Pesta Emas Paroki
St.Yoseph Naikoten 31 Oktober 2018. Kader-kadernya tersebar di banyak daerah
Membawa visi musikalnya dan spirit pengabdian untuk selalu "Siap melayani
Gereja, tanpa tarif".
Kini, Ia telah pergi
menggabungkan diri dengan paduan suara para Kudus dan para Malaikat di Surga;
Yang melambungkan madah pujian memuliakan Tuhan yang wajah-Nya boleh Ia pandang
untuk selama-lamanya; Tuhan yang dengan lagu dan berbagai karyanya telah ia puji,
sembah dan muliakan seumur hidupnya. Tuhan pasti akan menyambut hambanya ini
masuk dalam Kerajaan-Nya, untuk menikmati kebahagiaan kekal selama-lamanya.
Pak Apoly Bala, terima kasih
untuk pengabdianmu bagi Paroki ini, bagi Musik Liturgi dan bagi semua kerjasama
erat kita yang sangat memuaskan. Selamat jalan komposer, selamat jalan maestro
Musik Liturgi terkasih, selamat jalan legenda. Doakan kami. Requiescat In Pace. (red/Sumber teks dan foto: FB Willy Chrysantus)
0 Comments