TTS, CakrawalaNTT.com - Siswa SMK Kristen Soe yang
akan mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) sebanyak 224 orang secara
resmi dilepas oleh Kepala SMK Kristen Soe, Drs. Bernadus Na’atonis, M.Pd. pada
Senin (04/02/2019). Acara pelepasan ini berlangsung di halaman SMK Kristen Soe
yang terletak di Jalan Melati No.17, Kelurahan Karang Sirih, Kecamatan Kota
Soe, Kabupaten TTS.
Dalam sambutannya, Drs.
Bernadus Na’atonis, M.Pd. berharap agar siswa yang mengikuti Prakerin dapat
mengambil manfaat dari kegiatan ini sebagai wujud nyata implementasi kurikulum
sekolah di dunia usaha dan industri yang selama ini di sekolah hanya berupa
teori. Selain itu, ia berpesan agar siswa menjaga almamater dan nama baik
sekolah selama melaksanakan Prakerin dan juga menjaga diri dengan baik agar
kegiatan ini bermanfaat bagi para siswa.
Lebih lanjut Na’atonis
menegaskan kepada siswanya untuk lebih disiplin dan dapat menempatkan diri
sebagai siswa praktek di instansi masing-masing tempat melaksanakan praktik
bukan berlaga seperti ASN.
Acara pelepasan juga dihadiri
oleh Ketua Yayasan Pendidikan Kristen (YAPENKRIS) Tois Neno, Marthinus
Banunaek, BA. Acara ini pun diisi dengan penyampaian laporan Prakerin oleh
Wakasek Humas/Ketua Panitia, Nifron Fallo, S.Kom.
Ketua Panitia, Nifron
Fallo, S.Kom. dalam laporan kepanitiaannya mengatakan bahwa kegiatan ini berguna
dalam menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, dan untuk memperkokoh hubungan
keterkaitan dan kesepadanan (Link and
Match) SMK dan industri dalam meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional untuk memberi pengakuan
dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Pembelajaran berbasis
pada kompetensi adalah pembelajaran yang ditekankan untuk membekali kompetensi
secara tuntas kepada peserta didik yang mencakup aspek sikap (attitude),
pengetahuan (Knowledge) dan keterampilan (Skill). Pembelajaran berbasis
produksi adalah pembelajaran yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar
berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan standar dunia industri atau dunia
usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis dunia kerja mengarahkan peserta didik untuk
dapat meningkatkan kompetensinya melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia
kerja ini menuntut peserta didik harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya Praktik
Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan yang
memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan
proses penguasaan keahlian kejujuran melalui bekerja langsung di lapangan kerja.
Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga
kerja.
Fallo juga menyampaikan
jumlah siswa yang mengikuti kegiatan Prakerin pada tahun 2019 sebanyak
224 orang yang terdiri dari empat kompetensi keahlian yaitu 46 orang pada Rekayasa
Perangkat Lunak, 105 orang pada Multimedia, 62 orang pada Akuntansi, dan 11
orang pada Pemasaran.
224 siswa ini akan
dibagi ke tiga lokasi yakni Kota Kupang sebanyak 126 orang untuk 23 instansi,
Soe (Kab.TTS) sebanyak 96 orang untuk 24 Instansi dan Malang (Institut
Teknology Nasional Malang) sebanyak 2 orang dari kompetensi keahlian Multi
Media.
Fallo berharap setelah kegiatan
Prakerin siswa dapat meningkatkan keahlian profesinya sehingga sesuai dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja, serta siswa juga dapat memiliki etos kerja
yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil
pekerjaan yang berkualitas disiplin, dan keuletan.
Kegiatan Prakerin ini,
lanjut Fallo, akan berlangsung selama dua bulan terhitung mulai pada tanggal 5 Februari 2019 hingga 10
April 2019. (Lenzho/RZ)
0 Comments