Kota Kupang, Cakrawala NTT
Aksi Semesta Berdoa
Untuk Korban dan Keluarga Korban Perdagangan Orang Berlangsung di depan Kantor
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (6/2/17).
Aksi yang digerakkan
oleh Solidaritas Korban Perdagangan Orang dan Kemanusiaan, yang terdiri dari
GMIT, Susteran SSPS, Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan, FMN Kupang, Komunitas
Flobamora, MUI Kota Kupang, sebagai upaya untuk mengingatkan Pemerintah
Provinsi NTT bahwa hingga saat ini sudah puluhan tenaga kerja Indonesia asal
NTT yang meninggal dunia, tetapi belum ada upaya dari penguasa untuk merespons
persoalan itu.
Aksi tersebut
dipimpin oleh Pdt. Emmy Sahertian, M.Th dengan koordinator lapangan Jack Fahik.
Diawali dengan menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi”, peserta aksi yang
tergabung dari beberapa elemen mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap
pemerintah khususnya dalam mengatasi permasalahan Human Traficking di Provinsi Nusa
Tenggara Timur dengan cara membakar lilin dan pembacaan puisi oleh Abdul Djou,
Linda Tagie, Quidora Soera, Cornelius Selan, Rosna Bernadheta dan Ardy Milik.
Menurut Pdt. Emmy
Sahertian; “Masih ada anak-anak kita yang bekerja keluar negeri dan pulang
dalam keadaan meninggal. Tahun lalu kami telah berkomitmen jika masih ada
korban yang meninggal, kami akan tetap melakukan kegiatan ini sebagai bagian
dari Advokasi. Jadi bukan hanya ini satu-satunya kegiatan, disamping
pendampingan bagi korban yang dalam proses pengadilan juga pendampingan dari
tahun 2017 sampai kedepan terutama didaerah-daerah terdampak bagaimana
penanganan supaya mengurangi laju mereka yang pergi tanpa pengetahuan dengan
program-program ketrampilan yang utuh
supaya tidak rentan tereksploitasi.”
“Kita berharap dengan
doa yang kita buat malam ini peguasa atau pemerintah bisa melihat secara jeli
dan secara jeli lagi apa yang terjadi khususnya di NTT,” sambung Pdt. Emmy
Sahertian. (Adj)
0 Comments